Pemimpin yang bijaksana bukan bijaksini

Sahabat menjadi pemimpin itu tak mesti kita tampil menjadi tetua di sebuah organisasi atau perkumpulan. Namun banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya juga pemimpin. Kalaupn ada yang sadar tapi masih belum tau harus bersikap seperti apa. Di sebuah acara training saat saya mengisi materi leadership ada obrolan singkat saat saya mau pulang, ternyata obrolan ini membahas sosok pemimpin yang bijaksana. hmm saya bergumam, karena begitu banyak orang yang tidak puas terhadap pemimpinnya. Ada beberapa hal yang saya kumpulkan selama perjalanan hidup in, apa saja yang membuat pemimpin tidak dicintai yang dipimpinnya.

1. Gaya bica 

Gaya bicara atau saya identikan dengan intonasi, frekuensi dan pelafalan :), sering menjadi kendala bagi orang lain. Misalnya ketika kita berbicara terlalu keras maka ini akan menarik energi negatif dan menyebarkannya dengan cepat di sekeliling anda, hmmm keras ini bukan identik dengan toa ya tapi orang yang “ngotot” makanya nadanya jadi keras. Coba sahabat bayangkan ada ga orang di dunia ini yang mau diperlakukan seperti itu. Beda lagi kalau ada orang dengan gaya bicara terlalu lembut, maka ini akan membuat orang yang mendengarkannya menjadi gemez hehe. Lalu baiknya seperti apa? jawaban ini saya dapatkan beberapa bulan yang lalu saat saya belajar “Public speaking” dan powerfull voice dari mas dany darko. Sebagai pemimpin yang baik kita pun harus mengetahui kondisi yang dihadapi, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan intonasi dan frekuensi. Teringat pesan seorang kawan yang berkata “belajarlah untuk legowo maka kamu bisa berbagi dengan penuh cinta”, betul sahabat mari kita belajar untuk “legowo” agar tak memaksakan sesuai kehendak kita.

2. Keputusan

Sebagai pemimpin akan sering dihadapkan dengan permasalan(soal red) dari Allah, terkadang butuh keputusan cepat atau terkadang butuh berfikir panjang. Jika anda seorang pemimpin kemampuan mengambil keputusan dengan tepat akan mampu membangun team hebat. Intinya memiliki ketegasan bukan ngeyel ya, tapi mampu menjelaskan kenapa dia mengambil keputusan tersebut dan memahamkan orang dengan keputusannya. Karena tak sedikit juga seorang pemimpin yang tidak bisa menyampaikan alasannya(rasionalisasi red) sehingga terjadi mis komunikasi berkepanjangan, berakibat menurunkan kinerja dalam team. Selain itu seorang pemimpin juga harus mampu mengambil keputusan bijaksana dan mendekatkan pada solusi yang memiliki resiko paling kecil. Pemimpin juga perlu memikirkan keselamatan teamnya, memahami teamnya maka ketika mengambil keputusan berdasarkan hasil kesepakatan bersama bukan kesepakatan pribadinya. Kesalahan yang besar adalah seorang pemimpin memiliki keputusan lalu disampaikan pada teamnya, meminta masukan tapi tak ada satupun yang menjadi pertimbangan nah hati-hati ini bisa menyakiti team Anda. Waspadalah

3. Konflik

Pemimpin yang baik akan mampu meredakan konflik, jika pemimpin tak memiliki kemampuan manajemn stress bisa bisa malah hancur teamnya. Tapi untuk manajemen stress ada resepnya biar terhindar dan gratis lagi, sahabat rutinkan saja sholat tahajud maka itu akan menjadi pengendali emosi yang baik. Selain itu rajin sholat tahajud lisannya akan dijaga oleh Allah serta kata-katanya akan diperberat, diperberat artinya setiap ucapan kita didengarkan dengan seksama oleh lawan bicara.

 

Saya hanya mengutarakan tiga hal saja sebenarnya masih banyak, tapi mari kita pahami sedikit-sedikit agar nanti menjadi bukit, :).. Berbicara tentang pemimpin bagaimana kita bisa memaksimalkan diri sendiri? Sebelum dijawab, saya mau bertanya nich “apakah sahabat menyadari diri anda adalah pemimpin?”. Baiklah saya tau isi hati anda hehe, berbicara hal ini sangat menarik. Kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri maka setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban dari yang dipimpinnya. Tapi  kita mimpin apa ya? 

Nah ini ni pemahaman yang harus dijabarkan, sahabat punya organ pencernaan? punya organ pernafasan? punya panca indra? punya tulang? punya kulit? punya sistem syaraf? . Nah merekalah yang akan kita pimpin jadi ga bingung lagi kan?. Mereka layaknya jundi-jundi kita atau team kita yang harus kita perlakukan dengan baik, setuju dan tidak nya mereka dengan apa yang kita lakukan bukan dengan mengucapkan kata-kata tapi menunjukkan fungsi yang abnormal. Kog bisa? Coba sahabat bayangkan, kalau kita ga suka atau kesel sama sesuatu biasanya ngomong langsung. Nah ini jundi-jundi di tubuh kita cara mereka protes bukan ngomong tapi ngambek tidak menjalankan fungsinya dengan semestinya.

Seharusnya orang yang sakit atau punya sakit, dicek pertama kali adalah perilakunya “apa yang sudah dilakukan sehingga jundi di tubuh marah”, jika sudah ketemu segeralah istiqfar dan sampaikan maaf pada bagian tubuh yang tidak berfungsi dengan normal. Walaupun kata orang aneh, tapi cara ini saya terapkan ke beberapa orang dan ternyata berefek positif. Misalnya ni orang indonesia banya mengidap penyakit maag udah tahunan lagi, padahal segala macam obat sudah ditelan dari cap rumah sakit sampai cap herbal Tapi kog tetap ya sakitnya, ternyata penyakit maag itu bermula dari pikiran yang semruwet terlalu ngotot atau ada beban pikiran yang berlebih. Solusinya rilekslah sedikit sambil istiqfar, lalu sambil berbicara ke lambung (contohnya) “lambung maafkan saya ya, selama ini tak menyadari kalau kamu sudah saya dzolimi, saya menyadari kesalahan saya maukah memaafkan saya, dan ingatkan saya kalau salah”… ternyata sang lambung memberikan respon positif dialog ini lakukan sesering mungkin sampai lambung sahabat menjadi normal kembali. Kata seorang sahabat saya yang sekaligus trainer, beliau pernah memberikan wejangan ke saya tentang hal ini “mbak, setiap orang itu sudah dibekali Allah dengan self healing” wah langsung jleb saat itu saya mendengarnya.

Iya ya kenapa kita repot-repot mencari obat atau rumah sakit kalau tubuh lagi ga fit, bukan malah menanyakan kepada organ yang sakit. Kemampuan ini disebut komunikasi intrapersonal, so sahabat jadilah pemimpin yang baik bagi dirimu maka kamu bisa memimpin orang lain.

Alhamdulillah akhirnya menulis lagi setelah sekian lama vakum.

 

 

Tinggalkan komentar